Sabtu, 14 Agustus 2010

Kaburnya Nasionalisme

Selayang pandang menatap Indonesia dari udara membuat setiap hati berdebar seiring berkata "ya Tuhan ini semua terlalu indah". Sabang sampai merauke adalah anugerah bagi setiap rakyat Indonesia yang sadar atau tidak, kita sedang menempati salah satu tempat di bumi ini yang sangat indah dengan segalah keberagaman budaya dan alamnya.Rasa syukur yang seharusnya diimplementasikan dalam tindak nyata anak bangsa sebagai pewaris keindahan Indonesia merupakan sorotan pertama mengingat dalam kurun waktu sejak Indonesia merdeka hingga saat ini, ternyata bangsa ini berjalan menuju kemerosotan dalam segala aspek kehidupan. Keadaan alam yang semakin tak terurus, hilangnya hutan lindung, banjir, tanah longsor dan masih banyak lagi permasalahan yang timbul akibat ketidakpedulian anak bangsa terhadap masa depan bangsanya sendiri, membuat kita seolah-olah tertunduk melihat apa yang sedang terjadi saat ini dan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang sambil berkata "sedang apa mereka yang duduk di senayan sana? sedang apa putra terbaik indonesia yang sedang rapat di istana merdeka sana? apa yang mereka kerjakan hingga semua telah separah ini?" dan akhirnya kitapun menjawab semuanya dengan tarikan nafas panjang menuju ketidakpedulian yang kini sedang menjamur bagaikan wabah mematikan yang mengancam rasa nasionalisme kehidupan berbangsa. Saatnya bangsa ini bangkit, berlari mengejar impian, menjadi tuan di negeri sendiri, mampu membangun bangsanya tanpa korupsi serta bermartabat sebagai suatu bangsa yang besar dan itu semua dapat terwujud apabilah kaum muda bangsa ini bangkit dan melakukan langkah nyata pembaharuan di segala bidang dengan satu tujuan yaitu mengembalikan Nasionalisme yang telah pudar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar